VALD II

       Sebelum melangkah lebih jauh menjejak riwayat Dracula maka ada baiknya dikupas terlebih dahulu tentang Vlad II, ayah dari Dracula. Nama aslinya adalah Basarab. Jika di urut lewat garis keturunannya, Basarab merupakan anak tidak sah dari Mircea. Oleh karena itu, ketika Mircea meninggal dunia tahta kerajaan tidak turun pada Basarab  tapi pada saudaranya, Mahail. Hal ini tidak membuat Basarab kecewa, dia justru merasa senang.

Selepas ayahnya meninggal, Basarab bergabung dengan kerajaan Honggaria. Di tempat inilah dia mendapatkan beragam ilmu pengetahuan dari guru – guru Eropa terbaik yang hidup saat itu. Segala ilmu dia pelajari, tak mengherankan kalau dia lebih menonjol di antara yang lain. Kemajuan – kemajuan yang diperoleh Basarab tersebut menarik minat raja Honggaria, Sigismund. Ketika sang raja membentuk pasukan elit garda depan Perang Salib, Basarab resmi direkrut.

Pada saat Mihail meninggal pada tahun 1421 M, Basarab sebetulnya mempunyai kesempatan untuk mengambil alih kekuasaan Wallachia. Tapi dia merasa tak mampu bersaing dengan saudara – saudara tirinya. Sebagai jalan keluar dia meminta bantuan pada Sigismund agar mau mendukungnya. Namun, Sigismund menolak permintaan tersebut dengan alasan Basarab masih muda dan belum berpengalaman. Sigismund pun akhirnya mendukung Danejsti, saudara tiri Basarab. Rupanya Sigismund mempunyai rencana lain. Dia mengangkat Basarab sebagai duta besar di Konstatinopel, ibukota Bizantium. Tugas utamanya adalah sebagai penghubung antara ajaran katolik Roma di Barat dengan ajaran katolik Orthodoks di Timur.

Memang sudah sejak lama antara dua ajaran ini tidak bisa disatukan, secara hirarki dia tidak bisa mengambil kendali secara penuh terhadap umat Katolik. Oleh karenanya guna memperoleh kekuasaan penuh terhadap umat katolik, Paus Pius II di Roma berusaha menyatukan dua kelompok tersebut. Guna mewujudkan rencananya Paus memakai argumentasi bahwa umat katolik sedang menghadapi musuh bersama umat Islam, maka tidak sepatutnya kalau sesama agama Kristus terpecah belah. Paus kemudian meminta kepada Sigismund agar mengirim duta besar ke Konstantinopel. Begitu mendapat perintah seperti itu, Sigismund mengangkat Basarab sebagai duta besar, dan atas pilihan raja Honggaria tersebut Paus Pius II sangat senang.

Kaisar Bizantium, Jhon VIII Paleologus menerima kedatangan Basarab dengan baik. Dia menganggap Basarab selain sebagai lelaki yang cerdas juga mempunyai kesopanan yang tinggi. Terhadap tugas yang diemban Basarab, kaisar mengatakan bahwa rencana untuk menyatukan dua keyakinan tersebut sangat bagus, tapi waktunya belum tepat. Dia mengatakan bahwa fokus kekaisaran Bizantium saat ini adalah menghadapi serangan Mongol dan orang – orang Turki. Dengan kondisi tersebut kaisar mengatakan mungkin pada lain waktu pembicaraan tentang penyatuan itu bisa dibicarakan lagi secara mendalam.

Jawaban tersebut kemudian dibawa Basarab kembali ke Honggaria, sebelum ke Honggaria dia singgah ke Moldavian. Sudah sejak lama Basarab mempunyai hubungan baik dengan Moldavian, sebagaimana tradisi para bangsawan pada abad pertengahan maka agar hubungan tersebut bertambah kuat Basarab dinikahkan dengan saudara Pangeran Alexandru yang bernama Cneajna. Mereka menikah dalam tahun 1427 M. Pada tahun 1431 M, ketika istrinya mengandung anak kedua mereka, Basarab dipanggil kembali ke Honggaria. Sesampai di Honggaria dia diminta untuk menjadi salah satu panglima perang guna menghadapi serangan pasukan Turki yang telah berhasil merebut Serbia dan Bulgaria.

Saat itu posisi Sigismund memang sedang sulit, Sigismund sadar bahwa pasukannya akan mengalami kesulitan bila menghadapi pasukan Turki Ottoman. Agar mendapatkan tenaga segar dia mengambil jalan keluar dengan mengangkat para bangsawan baru yang berasala dari petani untuk menjadi panglima perang. Mereka inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam Orde Naga. Oleh Sigismundl, Basarab diangkat menjadi panglima militer di Transyilvania. Pada saat yang bersamaan Basarab memindahkan keluarganya ke benteng Sighisoara, Transylvania. Dia bersama keluarganya tinggal disebuah vila yang dikelilingi tembok benteng. Ditempat inilah istri Basarab melahirkan anak keduanya, Dracula.

Vlad III atau Vlad Tepes (nama asli Dracula) dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 M, di benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Pada saat dia dilahirkan ayahnya Basarab/Vlad II, diangkat menjadi gubernur militer di Transylvania oleh raja Honggaria, Sigismund. Oleh sang raja Vlad II dijadikan anggota dari Orde Naga.

Namun kebahagiaan karena kelahiran Dracula tidak berlangsung lama, dua tahun setelah Dracula lahir pasukan Turki berada tidak jauh dari Konstantinopel dan sebagian telah bergerak ke arah Honggaria. Mereka telah berhasil menyebrang sungai Danube dan tinggal selangkah lagi sampai ke Wallachia adalah bentengnya. Melihat keadaan ini dan sadar bahwa Wallachia adalah bentengnya, raja Sigismund segera memerintahkan Vlad II untuk maju ke medan perang untuk menghalau pasukan Turki agar tidak sampai ke Honggaria.

Perperangan dengan Turki memang berlarut – larut, kedua pasukan silih berganti menyerang dan mengalahkan. Hal ini membuat Basarab yang ingin merebut Wallachia dari tangan Dan II harus menunggu cukup lama. Dia harus bersabar menunggu kesempatan yang tepat guna melancarkan serangan yang mematikan pada Danesjti, penguasa Wallachia saat itu. Kesempatan tersebut baru terbuka ketika perperangan antara Turki Otoman dan Honggaria mereda. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik – baiknya oleh Basarab sehingga akhirnya dia bisa merebut tahta Wallachia pada akhir tahun 1436 M dengan membunuh Danesjsti.

Namun hanya selama tujuh tahun Basarab bisa memerintah secara tenang. Pada tahun 1442 M, pasukan Turki Ottoman benar – benar menyerang Wallachia. Sadar bahwa tak akan mampu menghadapi pasukan Turki Ottoman, Basarab lebih memilih langkah netral. Sikap ini memancing kemarahan raja Sigismund. Akhirnya, Basarab di usir bersama keluarganya keluar dari Wallachia dan kedudukannya oleh Janos Hunyadi, salah satu panglima perang Sigismund di Transylvania.

Ternyata tidak begitu lama Basarab meninggalkan tahtanya, pada tahun berikutnya dia berhasil merebut kembali kekuasaannya dengan bantuan kerajaan Turki Ottoman. Sebagai jaminan kesetiaannya, Basarab mengirim dua anaknya, Dracula dan Randu, ke Turki. Saat itu usia Dracula kira – kira 11 tahun.
  
Hyphatia Cneajna

Related Posts: